Rabu, 14 November 2012

Pohon Kepel



KEPEL (Stelechocarpus Burahol) Sudah pernahkah anda mendengar tanaman Kepel ataupun buah Kepel? Aneh ya? Lebih aneh lagi, karena kita kok baru tahu sekarang... Bahkan, hampir sebagian besar bangsa kita tidak mengenal tanaman ini. Setiap kali saya memperkenalkan tanaman ini kepada teman-teman dan saudara-saudara, mereka umumnya mengatakan baru pertama kali mendengar jenis tanaman ini. Padahal, tanaman ini adalah tanaman asli Indonesia! Bahkan di beberapa forum diskusi di luar negeri, para penggemar tanaman langka sudah mengatetahui tanaman ini dan men-trade mark-kan tanaman ini sebagai tanaman asli Yogyakarta atau Kraton Yogyakarta! Bukan lagi merujuk pada asal negara, tetapi sudah spesifik ke nama daerah.

Mengapa bisa demikian? Menilik kepada sejarahnya, pada masa kerajaan, tanaman ini merupakan lambang kekuasaan kerajaan Kesultanan Yogyakarta. Pada masa tersebut, tanaman Kepel hanya boleh ditanamn dilingkungan keraton Kesultanan Yogyakarta. Masyarakat awam tidak diperbolehkan menanam tanaman ini, kecuali beberapa abdi dalem keraton. Namun demikian, seiring dengan pudarnya kekuasaan Kesultana Yogyakarta, maka tanaman ini sedikit demi sedikit mulai tersebar ke masyarakat, walapun jumlahnya masih terbatas.

Daun
Tanaman kepel termasuk ke dalam tanaman yang mudah beradaptasi dengan lingkungannnya, tidak cepat stress. Apabila kondisi lingkungannya kurang mendukung, tanaman hanya akan mengalami stagnasi pertumbuhan, namun demikian hebatnyanya daun tanaman ini tidak mudah rontok. Bila kondisi lingkungan sudah mendukung, maka tanaman ini akan bersemi, yang dicirikan dengan keluarnya daun-daun muda yang berwarna hijau terang dan mengkilap (umumnya daun muda ini di Yogyakarta dimakan sebagai lalapan/urap). Setelah beberapa hari (kurang lebih 1-2 minggu) daun akan berwarna hijau gelap. Daun yang sudah tua inilah yang biasanya digunakan sebagai bahan pengobatan. Caranaya rebus 5 atau 7 lembar daun yang sudah tua, rebus dengan 1,5 liter, sisakan hingga 1/3 nya. Diamkan 3-5 jam, minum dalam jangka waktu satu hari. Sebaiknya jangan diminum setelah 1 hari (24 jam), karena setelah waktu tersebut air akan berlendir, dikhawatirkan air memberi efek sebaliknya.

Tanaman Kepel, atau yang biasa juga disebut Burahol di daerah Jawa Barat, memiliki manfaat yang sangat luar biasa dan tidak dimiliki oleh tanaman herbal lain pada umumnya.

Manfaat daun tanaman Kepel diantaranya :
1. Mengobati asam urat
2. Mengobati dan memperlancar air seni
3. Mengobati dan memperlancar sewaktu susah buang air besar
4. Mengobati panas dalam
5. Mengobati sariawan

Buah 
Tanaman ini berbuah hanya sekali dalam setahun, di daerah Jawab Barat, khususnya di Bogor, dan sekitarnya, di mana lebih sering terjadi hujan, Kepel berbuah lebih cepat dari pada di Yogyakarta dan Jawa Tengah, serta Jawa Timur, yaitu sekitar bulan Oktober – Nopember. Sedangkan di Yogyakarta dan Jawa Tengah tanaman berbuah pada bulan-bulan Januari – Maret.


Buah Kepel sebesar kepalan tangan anak-anak, sehingga dinakaman kepel (kepalan tangan). Buah Kepel yang masak berasa manis dengan sedikit aroma harum. Buah Kepel dapat dimakan dengan cara dikulum bijinya, karena daging buahnya lebih banyak melekat di biji. Selain itu, daging buahnya juga menempel di kulit dan dapat dimakan dengan memakai sendok, tetapi bila terkena bagian kulit, akan terasa sedikit pahit. Buah yang kurang matang akan berasa pahit. Buah ini akan terasa enak jika dimakan sewaktu segar. Sulit membedakan antara buah yang masak dengan yang mentah, karena warna kulit luarnya yang sama. Umumnya pemilik pohon ini hanya makan buah yang sudah jatuh, sebagai ciri bahwa buah tersebut sudah masak. Sayangnya daging buah kepel yang dapat dimakan hanya sedikit, karena bijinya yang besar (sebesar biji nangka). Buah Kepel memiliki jumlah biji yang bervariasi, buah yang kecil biasanya bijinya berisi 3, sementara yang besar dapat berisi hingga 6 biji.

Manfaat buah Kepel diantaranya :
1. Mengurangi bau keringat yang kurang sedap (tanaman ini juga biasa disebut sebagai pohon parfum), karena mampu mengurangi bau badan.
2. Membersihkan ginjal
3. Mengurangi bau air seni yang kurang sedap
4. Memberikan efek kemandulan sementara, sehingga dapat digunakan sebagai alat KB sementara.

   

Batang
Batang pohon Kepel termasuk dalam batang tanaman keras. Batang, cabang dan rantingnya tidak mudah patah, begitu juga dengan daunnya. Daun tanaman ini tidak mudah rontok, bahkan hingga berbulan-bulan. Jika di biarkan tumbuh apa adanya, maka tanaman ini akan terlihat sangat rimbun hingga cabang, ranting dan daun-daunya dapat menyentuh tanah dan menutupi batang utamanya. Sangat eksotis!

Sumber : http://dunia-bibit.blogspot.com/2012/06/kepel-stelechocarpus-burahol.html

7 Tanaman Unik Asli Indonesia

 

Indonesia sebagai negara kepulauan di garis khatulistiwa merupakan negara kaya hayati yang memiliki keanekaragaman yang luar biasa. Hal ini tidak terlepas dari posisi indonesia yang memiliki iklim tropis yang memungkinkan banyak sekali spesies tumbuhan muncul di bumi garuda ini.

Berikut ini 7 Tanaman Unik Asli Indonesia

Kantong Semar

Kantong Semar dengan nama latin nepthenes sp merupakan tumbuhan unik pertama dari indonesia. TAnaman ini unik karena mengambil nutrisi untuk makanan sehari hari dari binatang (karnivora). Tumbuhan ini memiliki organ berbentuk kantong yang bagian bibirnya beraroma manis sehingga menarik serangga. Binatang yang terpikat akan tergelincir masuk ke dalam kantung antara yang licin. Cairan asam (enzim proteolase) yang berada dalam kantung tengah lalu mencerna tubuh mangsa itu.

Rafflesia

Rafflesia merupakan tanaman unik karena dikenal sebagai bunga terbesar di dunia. Rafflesia arnoldi salah satu spesies bunga ini mempunyai diameternya mencapai 70-110 cm dengan tinggi 50 cm dan berat 11 kg.

Uniknya lagi bunga rafflesia tidak memiliki daun, batang, maupun akar. Rafflesia merupakan tumbuhan parasit obligat yang tumbuh di dalam batang liana (tumbuhan merambat) dari genus Tetrastigma. Nutrisi yang dibutuhkan diambil dari pohon inangnya tersebut.

Bunga Bangkai

Bunga bangkai yang dikenal dengan nama latin Amorphophallus Merupakan bunga yang memegang rekor sebagai bunga tertinggi di dunia. Selain itu keunikan lainnya adalah karena bunga ini mengeluarkan bau busuk yang sangat menyengat.

Daun sang

Daun Sang menjadi tumbuhan unik selanjutnya. Keunikan pohon daun Sang bisa dilihat dari ukuran daunnya yang sangat besar dengan panjang mencapai 6 meter dan lebar 1 meter. Yang unik lagi dari pohon dengan nama latin Johannesteijsmannia altifrons dan merupakan anggota palem (arecaceae) ini adalah daunnya yang tampak langsung menyembul dari dalam tanah. Ini karena batang Daun Sang pendek dan biasanya tersembunyi di tanah.

Edelweiss

Edelweiss termasuk tanaman yang unik, tumbuhan yang hidup di puncak-puncak gunung ini kerap dianggap sebagi bunga abadi dan perlambang keabadian cinta. Ini lantaran bunga edelweiss tidak akan layu meskipun telah dipetik dari tangkainya. Meskipun mengering, namun bentuk dan penampilannya tidak berubah.

Sarang semut

Sarang semut merupakan tumbuhan dengan simbiosis yang unik. Sarang semut merupakan tumbuhan epifit yang hidup menumpang di tanaman lain (seperti hanya bunga anggrek). Namun selain bersimbiosis dengan tumbuhan inang yang ditempelinya, sarang semut juga bersimbiosis dengan hewan semut.

Ara pencekik

Ara pencekik, beringin pencekik, atau kiara koneng (Ficus annulata) menjadi unik karena tumbuhan yang semula empifit (menumpang) pada pohon lain ini, seiring pertumbuhannya, kemudian membunuh pohon yang ditumpanginya. Ara pencekik merupakan tumbuhan parasit, sejak tertempel di pohon lain ia akan menyerap nutrisi dari pohon inangnya.


Sumber : http://carakata.blogspot.com/2012/05/7-tanaman-paling-unik-asli-indonesia.html

Rabu, 17 Oktober 2012

Rumah Pohon

1. The Gibbon Experience Treehouses, Bokeo, Laos
 


2. Rooftop Treehouse, Amsterdam, Belanda 
 


3. Takasugi-an Tea House, Chino, Japan 
 


4. DIY Treehouse of Yesteryear 
 


5. Beach Rock Treehouse, Okinawa, Japan 
 


6. Inkaterra Canopy Tree House, Tambopata, Peru 
 


7. Nameless Treehouse 






sumber : http://onthespotmania.blogspot.com/2011/10/7-tanaman-unik-di-dunia.html

Rabu, 03 Oktober 2012

Pohon Perindang

Pohon Trembesi, Sang Pohon Hujan







Bentuk Pohon Trembesi berkanopi seperti payung.
Nama latin pohon trembesi ini adalah Samanea Saman (Rain Tree). Pohon ini aslinya hidup di Amerika Selatan dan sekarang secara natural juga hidup dalam cuaca tropis. Secara natural bisa mencapai pertumbuhan sampai ketinggian 25 meter dan diameter 30 meter.
Disebut Pohon Hujan (Rain Tree) karena air yang sering menetes dari tajuknya yang disebabkan kemampuannya menyerap air tanah yang kuat. Daunnya juga sangat sensitif terhadap cahaya dan menutup secara bersamaan dalam cuaca mendung (ataupun gelap) sehingga air hujan dapat menyentuh tanah langsung melewati lebatnya kanopi pohon ini. Rerumputan juga berwarna lebih hijau dibawah pohon hujan dibandingkan dengan rumput disekelilingnya.
Pohon ini memang diperuntukkan bagi ruang publik yang sangat luas seperti taman atau taman, halaman sekolah (jika masih ada halaman sekolah yang besar disini *meringis*) ataupun pekarangan rumah yang mempunyai area tanah yang sangat luas.
Ciri pohon trembesi ini sangat mudah dikenali dari karakteristik dahan pohonnya yang akan membentuk seperti bentuk payung. Dan pohon trembesi ini akan tumbuh melebar melebihi ketinggian pohonnya (gak kebayang ademnya kalau ditanam di tengah lapangan Simpang Lima). Dinegara asalnya pohon ini dipergunakan sebagai pohon penyejuk di perkebunan maupun taman.
Selain kelebihan diatas ternyata pohon trembesi juga mampu menyerap CO2 puluhan kali dari pohon biasa. Pohon trembesi mampu menyerap 28,5 ton karbondiokasida setiap tahunnya. (diamaeter tajuk 15 meter). Bandingkan dengan pohon biasa yang rata-rata mampu menyerap 1 ton CO2 dalam 20 tahun masa hidupnya. Selain itu pohon Trembesi juga mampu menurunkan kosentrasi gas secara efektif, tanpa penghijauan dan memiliki kemampuan menyerap air tanah yang kuat.
Mungkin karena kemampuan menyerap CO2 inilah maka pemerintah meluncurkan program Penanaman 1 Miliar Pohon tahun 2010 dengan trembesi sebagai pohon utama untuk ditanam.
Tetap masih ada pro dan kontra terhadap penanaman pohon trembesi ini. Yang pertama karena kemampuan pohon trembesi menyerap air tanah yang sangat kuat sehingga ditakutkan malah akan mengurangi ketersediaan air tanah. Yang kedua karena tanaman yang hidup dibawah pohon trembesi tidak akan dapat bertahan karena perindang yang cukup lebat sehingga tanaman dibawahnya tidak mendapatkan cahaya matahari yang cukup.
Kalau menurut saya, asalkan pohon ini tidak ditanam secara membabi buta dan memperhatikan keragaman hayati daerah setempat makan pohon trembesi ini akan sangat bermanfaat. Memperhatikan keragaman hayati setempat inilah yang saya harapkan dari Pemerintah Pusat maupun kota ketika hendak menanam pohon trembesi ini sebagai pohon utama program penghijauan di tahun ini.(jambul/366)



sumber : http://green.kompasiana.com/penghijauan/2012/01/17/pohon-trembesi-sang-pohon-hujan/